Resensi
Judul Buku : Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan
Pengarang : Koentjaraningrat
Tebal Buku : 151 halaman
Cetakan : Keenam belas
Terbit : Januari 1993
Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
Sebuah buku bunga rampai berjudul Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan yang diterbitkan berdasarkan seri-seri karangan populer dalam sebuah koran Kompas yang terbit pada tahun 1974. Pada dasarnya tulisan-tulisan yang dimuat di surat kabar hingga menjadi sebuah buku tersebut, ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar aspek-aspek kebudayaan, mentalitas dalam pembangunan Negara Indonesia.
Buku Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan memberitahukan kepada kita mengenai apa peran kebudayaan dan mentalitas kita terhadap pembangunan kita, baik itu dalam Negara atau apapun.
Secara awam kebudayaan diartikan sebagai sebuah seni, namun di dalam buku ini Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan itu mempunyai paling sedikitnya tiga wujud, ialah;
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Selain itu dalam buku ini juga dijelaskan lagi mengenai arti kebudayaan, seperi halnya secara harafiah kebudayaan dapat berarti hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Namun menurut Koentjaraningrat sendiri kebudayaan berarti Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang dibiasakannya dari belajar, serta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
Dalam Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan ini juga menjelaskan mengenai Pranata kebudayaan, Perbedaan adat dan hukum adat, Mentalitas pembangunan kita yang lemah, dan Bagaimana cara mengembangkan Mentalitas pembangunan kita yang berada dibawah Jepang.
Namun dalam buku ini tidak hanya menjelaskan setiap pengertian atau pertanyaan dengan begitu saja, karena penulis tahu bahwa setiap pertanyaan itu membutuhkan sebuah penjelasan dan contoh yang cukup panjang agar mudah dimengerti oleh pembacanya, walaupun terkadang terasa berbelit-belit dan tak singkat, tapi penjabarannya cukup jelas, sehingga kita dapat menyimpulkan mengenai beberapa jawaban.
Dalam Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan ini juga banyak mengambil contoh masyarakat Jepang yang memang sering dikatakan memiliki persamaan kebudayaan dengan masyarakat Indonesia, namun sayangnya memiliki tingkat mentalitas dan pembangunan yang jauh lebih tinggi daripada masyarakat Indonesia, dan untuk merubah mental masyarakat Indonesia yang disesuaikan dengan zaman sekarang, maka dilakukanlah modernisasi atau berusaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Buku berukuran kecil ini cukup mampu menjelaskan kepada kita mengenai kebudayaan serta mentalitas kita dalam pembangunan yang terkadang diabaikan, dan memberikan gambaran kepada kita tentang masalah-masalah kebudayaan yang sangat erat kaitannya dengan pembangunan bangsa Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar