Jumat, 05 Desember 2008

Ngeriiii...

Eksekusi Mati = Kejam Indonesia, sebuah Negara yang memiliki keanekaragaman dalam setiap sudut kehidupan. Beragam peristiwa terjadi silih berganti, mulai dari peristiwa biasa hingga peristiwa yang luar biasa. Kita tentu masih ingat dengan peristiwa pembunuhan, yang saat ini kian hari kian marak terjadi, pembunuhan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain saat ini terasa menjadi suatu hal yang biasa kita simak dalam setiap berita di media massa. Hingga akhirnya muncullah sebuah kontroversi mengenai eksekusi mati bagi pelaku pembunuhan itu. Kontroversi mengenai hukuman mati, yang terjadi di masyarakat Indonesia ini memunculkan dua pihak yang saling menyatakan hal yang bertolak belakang. Pernyataan tersebut adalah setuju dan tidak setuju dengan adanya eksekusi mati terhadap pelaku pembunuhan. Bagi pihak yang menyatakan setuju dengan eksekusi mati, menyatakan bahwa hukuman tersebut memang setimpal dengan pelanggaran hukum yang dilakukannya, terlebih pembunuh tersebut juga telah menghilangkan hak hidup orang yang dibunuh. Sedangkan kubu yang tidak setuju dengan hukuman mati berpendapat bahwa eksekusi mati merupakan hal yang tidak bijak, karena hal tersebut tidak beda jauh dengan salah satu bentuk tindakan balas dendam, dimana nyawa dibayar dengan nyawa. Dan Eksekusi mati bukanlah salah satu tindakan yang akan membuat orang menjadi jera. Sudah berapa kali eksekusi mati dilakukan di Indonesia ini? Tapi apakah tindakan kejahatan pembunuhan itu dijamin takkan pernah terulang lagi? Eksekusi mati tidak dapat membuat orang jera, melainkan hanya membuat pernyataan tak terbantahkan mengenai kesalahan seseorang yang tak pernah dapat diperbaiki. Manusia membutuhkan kesempatan untuk memperbaiki hidupnya. Sedangkan eksekusi mati tak memberi kesempatan itu. Lantas apa bedanya pelaku pembunuhan yang akan dieksekusi mati itu dengan para eksekutornya yang secara langsung atau tak langsung juga telah membunuh, namun tindakan mereka dilindungi oleh hukum yang agung. Pada dasarnya manusia mempunyai hak hidup yang sama yang diberikan oleh Sang Pencipta. Jika dilihat dari susut pandang keimanan yang penuh cinta kasih, manusia senantiasa diajarkan untuk saling mengasihi dan saling mengampuni, Allah saja maha Pengasih dan Pemaaf, kenapa kita umatNya yang kecil ini tak mencoba menirunya barang sedikit saja. Karena saya adalah salah satu makhlukNya yang tidak setuju dengan Eksekusi mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar